Rabu, 15 Oktober 2014

PKN = MASALAH KETIDAKSEDIANYA SDM DI DALAM KEUANGAN SYARIAH (softskill )

MASALAH KETIDAKSEDIANYA SDM DI DALAM KEUANGAN SYARIAH

Saat  ini  banyak  berkembang  bank  atau  lembaga  keuangan  yang  berdasar atau  berlabel  syariah. Dengan  inovasi baru  ini  memberi  kesempatan  bagi  para pelaku  ekonomi  yang  sekaligus  ingin  menjalankan  semua  kegiatan  ekonomi khususnya  dalam bidang  jasa  perbankan  supaya  lebih  terjamin  dengan  didukung undang-undang pendukung  pengoperasian lembaga keuangan  bank  atau   non-perbankan  yang berlandaskan  ajaran-ajaran  Islam.
Lembaga  keuangan  yang  berdasar  pada asas-asas Islam  muncul  dengan penawaran yang  baru  yang  berbeda  dengan  lembaga  keuangan  konvensional ataupun  kapitalis, yaitu  dengan  memberikan  pelayanan  yang  bernuansa  Islami  serta sistem  bagi  hasil  yang  menjadi  ciri utama  lembaga  keuangan  Islam  ini.
Dalam  prakteknya  lembaga  keuangan  non-syariah  menjalankan  sistem  bunga dalam  memberikan  pinjaman  sehingga  nasabah  merasa  terbebani  dengan  bunga yang  dibebankan  oleh  bank  kepada  nasabah, namun  dalam  lembaga  keuangan Islam  tidak membebankan  bunga  kepada  nasabah  atas  pinjamannya tetapi  dengan sistem  bagi  hasil antara  nasabah  dengan  pihak  bank.

Untuk  mewujudkan  lembaga  keuangan  syariah  di Indonesia tidak  mudah. Ada beberapa  masalah  yang  menghambat  terwujudnya  lembaga  keuangan  syariah  di Indonesia, salah  satunya yaitu  kurang  tersedianya  SDM  syariah  yang  berkualitas. Kurang tersedianya  SDM  syariah  sekarang  ini, memang  telah  menjadi  masalah yang  tengah dihadapi  lembaga  keuangan  syariah. Tidak  hanya  sekedar  masalah kualitas  saja, melainkan  secara  kuantitas,  juga merupakan  persoalan  yang  perlu dibenahi.  Sebab, di saat  meningkatnya  bisnis  perbankan   syariah , malah  SDM nya merosot. Akibatnya  bisnis  ini menjadi  terhambat. Fenomena  ini  ditunjukkan  dengan kecenderungan  pelayanan  perbankan  syariah, yang  dalam  beberapa aspek ditemukan kurang  Islami. Masih  banyak  SDM  syariah  yang  belum  memiliki  pengetahuan  dan pengalaman  dalam  menjalankan  operasional  perbankan  syariah. Terkadang  masih banyak ditemukan   SDM  syariah  yang  kurang   bisa  memberikan  penjelasan  yang benar  dan  akurat. Sehingga  menimbulkan  keraguan  bagi  calon  nasabah  untuk menggunakan  produk  dan  layanan  bank  syariah.
Pembenahan  secara  menyeluruh  terhadap  SDM  perbankan  syariah  merupakan suatu  keharusan. Sebab,  itu  sudah  menjadi  kebutuhan  mendasar   semua  pihak. Apalagi  ancaman  perkembangan  bisnis  perbankan  syariah  mulai  dimasuki  oleh semua  kalangan  pelaku  perbankan, baik  konvensional  maupun  asing. Pada  akhirnya, membuat  bisnis  ini semakin  kompetitif  dan  kompleks. Dalam   hal  ini  yang diuntungkan  adalah  konsumen atau  nasabah, karena  dari  persaingan  tersebut, membuat  para  pelaku  perbankan  bekerja  lebih  keras  supaya  tidak  kalah. Ada beberapa  hal  yang  dapat  dilakukan  untuk  meningkatkan  kualitas  SDM  syariah, diantaranya  adalah  dengan  memberikan  training  hard  skill  product  knowledge secara kesinambungan, melakukan  pembahasan  tentang  masalah  yang  dihadapi  di lapangan secara  periodik, serta  memberikan   pengembangan  ketrampilan  soft  skill kepada  mereka.
Dengan  tidak  tersedianya  SDM  tersebut  membuat  para  pelaku  perbankan melakukan  tindakan  pragmatis dengan  melakukan  praktek  bajak-membajak karyawan  atau  merekrut  karyawan  perbankan  konvensional  untuk  ditraining  dengan perbankan  syariah.  Cara-cara  demikian  tidak  sesuai  untuk  mengembangkan perbankan  syariah. Selain  itu, dalam  penyelenggaraan  pendidikan  formal  ekonomi syariah  di  perguruan  tinggi  hingga  kini  belum  ada  penelitian  bahwa  kurikulum yang  diajarkan  sesuai  dengan  kebutuhan  bisnis  keuangan  syariah.
“Inilah  anehnya  sistem  ekonomi  syariah  di Indonesia  sudah  berjalan  belasan tahun  tapi  dari  kesiapan  infrastruktur  pendidikannya  masih  belum  jelas  sama sekali”, kata  Ketua  Umum  Ikatan  Ahli  Ekonomi  Islam  Indonesia (IAEI), Mustafa Edwin  Nasution  dalam  acara  dialog  ekonomi  syariah  di  Jakarta. Dengan  belum terselenggaranya  pendidikan  ekonomi  syariah   secara  formal, menurut Mustafa, membuat  pengembangan  bisnis  keuangan  syariah  lamban. Hal  ini  sangat  berbeda dengan  negara-negara  lain  yang  mengembangkan  bisnis  syariah  sangat memperhatikan  pengembangan ekonomi  syariah  dalam  dunia  pendidikan, dengan demikian  praktek  ekonomi  syariah  selaras  dengan  kesiapan SDM. “Fakta  ini  yang berbeda  dengan  yang  terjadi  di Indonesia”,
Meski  demikian, masih  ada  secercah  harapan dalam  mengembangkan  SDM  syariah  tersebut  dimana  saat  ini  di  perguruan  tinggi termasuk  Universitas  Gajah  Mada  dan  Universitas  Indonesia  sudah  membuka program  ekonomi  syariah. Tapi  itu  tidak  mencukupi  kebutuhan  bisnis  keuangan syariah   dimana  saat  ini  telah  banyak  berdiri  Bank  Umum  Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan  BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah ).
Bank  Indonesia (BI)  mencatat  per  akhir  tahun  2011, jumlah  tenaga  kerja perbankan   syariah  sebanyak   27.660. Dari  jumlah  tersebut, sebanyak  3.773  orang bekerja di  11  Bank  Umum  Syariah, 2.067 orang  di  24  Unit  Umum  Syariah, dan 21.820  orang  di  155  Bank  Pembiayaan  Rakyat  Syariah.
Direktur  Eksekutif  Perbankan  Syariah  BI  Edy  Setiadi, menegaskan  bahwa salah satu  upaya  BI  mengatasi  masalah  tersebut  dengan  menetapkan  aturan  dimana bank  harus  mengalokasikan  5%  dari  keuntungan  untuk  pengembangan  SDM. Selain  itu, bank sentral  juga  berupaya  untuk  meningkatkan  kerjasama  dengan lembaga  pendidikan  yakni  universitas  dan  perguruan  tinggi  untuk  menyiapkan SDM  lembaga  keuangan  syariah. Selain  itu, kita  dorong  juga perbankan  syariah untuk  percaya pada  perguruan  tinggi  tertentu  untuk  merekrut, jadi  tidak  selau merekrut dari  bank  konvensional. Oleh  karena  itu,  diperlukan  dukungan  konkrit dari  pemerintah, serius  atau  tidak  dalam  mengembangkan  sistem  ekonomi  syariah tersebut.







 KRITIK
Jawab =           Dengan  tidak  tersedianya  SDM  tersebut  membuat  para  pelaku  perbankan melakukan  tindakan  pragmatis dengan  melakukan  praktek  bajak-membajak karyawan  atau  merekrut  karyawan  perbankan  konvensional  untuk  ditraining  dengan perbankan  syariah.  Cara-cara  demikian  tidak  sesuai  untuk  mengembangkan perbankan  syariah. Selain  itu, dalam  penyelenggaraan  pendidikan  formal  ekonomi syariah  di  perguruan  tinggi  hingga  kini  belum  ada  penelitian  bahwa  kurikulum yang  diajarkan  sesuai  dengan  kebutuhan  bisnis  keuangan  syariah. Dan lagi pula perbangkan syariah masih kurang di minati karena kurangnya keseriusan pemerintah membantu perbankan syariah menjadi lebih maju lagi. Bank  Indonesia (BI)  mencatat  per  akhir  tahun  2011, jumlah  tenaga  kerja perbankan   syariah  sebanyak   27.660. Dari  jumlah  tersebut, sebanyak  3.773  orang bekerja di  11  Bank  Umum  Syariah, 2.067 orang  di  24  Unit  Umum  Syariah, dan 21.820  orang  di  155  Bank  Pembiayaan  Rakyat  Syariah.




SARAN
            Jawab =           perguruan  tinggi termasuk  Universitas  Gajah  Mada  dan  Universitas  Indonesia  sudah  membuka program  ekonomi  syariah. Tapi  itu  tidak  mencukupi  kebutuhan  bisnis  keuangan syariah   dimana  saat  ini  telah  banyak  berdiri  Bank  Umum  Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan  BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah ).
Saran saya pemerintah lebih serius membantu perbankan syariah untuk lebih maju lagi dengan membuat program kuliah ekonomi syariah di setiap PTN nya dan PTS juga. Supaya PERBANKAN SYARIAH menjadi lebih baik, maju kedepannya.





sumber : 
http://kseifeunnes.blogspot.com/2013/04/masalah-ketidaktersedianya-sdm-di.html

1 komentar:

  1. Do this hack to drop 2lb of fat in 8 hours

    At least 160000 women and men are trying a easy and secret "liquid hack" to drop 1-2 lbs each and every night while they sleep.

    It is very easy and works on anybody.

    Here's how to do it yourself:

    1) Hold a drinking glass and fill it half glass

    2) And now use this strange HACK

    and you'll become 1-2 lbs lighter as soon as tomorrow!

    BalasHapus